Artrodar obat apa?
Artrodar adalah obat yang digunakan sebagai terapi simtomatis jangka panjang untuk penderita osteoarthritis atau penyakit degeneratif persendian lainnya. Obat ini mampu meredakan peradangan dan menghambat kerusakan jaringan kartilaga di persendian. Artrodar tidak menghambat kerja prostaglandin sehingga dianggap cukup aman digunakan untuk terapi jangka panjang.
Artrodar mengandung bahan aktif berupa diacerein, senyawa turunan anthraquinone yang merupakan metabolit aktif rhein. Rhein inilah yang berperan mengurangi kerusakan di jaringan kartilaga persendian panggul dan lutut. Sementara efek anti-inflamasi obat ini dihasilkan dari kemampuannya mengurangi kadar intralekuin-1 beta, protein yang berperan penting dalam proses peradangan. Akibatnya peradangan dan kerusakan jaringan sendi dapat ditekan.
Ringkasan Obat Artrodar
Kandungan | Diacerein 50 mg |
Jenis obat | Muskoloskeletal acting drug |
Kategori | Obat keras |
Kegunaan | Terapi simtomatis jangka panjang osteoarthritis |
Konsumen | Dewasa |
Kehamilan | Kategori N (kontraindikasi) |
Produsen | Combhiphar, TRB Chemedica International SA |
Harga | Rp. 12.000 – 15.000 per kapsul, per blister isi 10 kapsul, per box isi 3 blister |
Cara Kerja dan Fungsi Obat Artrodar
Fungsi Artrodar dalam tubuh adalah sebagai pereda peradangan pada sendi serta mencegah kerusakan jaringan kartilaga yang menjadi jalan awal munculnya gejala nyeri sendi pada penyakit sendi degeneratif seperti osteoarthritis. Manfaat ini didapat dari bahan aktif Artrodar berupa diacerein.
Diacerein adalah prodrug yang dimetabolisme menjadi rhein. Rhein sendiri membantu mengurangi kerusakan jaringan kartilaga sendi dengan mengurangi metrix metalloproteinase 1 dan 3. Sementara efek anti-inflamasi rhein dilakukan dengan menghambat aktivitas intralekuin-1 beta yang berperan dalam mengurangi matrik seluler, metalloproteinase dan peradangan lanjutan.
Dibanding anti osteoarthritis lainnya Artrodar dinilai cukup aman digunakan untuk terapi OA jangka panjang karena tidak menghambat kerja prostaglandin, namun efeknya obat ini tidak digunakan untuk meredakan nyeri yang ditimbulkan.
Indikasi dan Kegunaan Artrodar
Artrodar digunakan untuk terapi jangka panjang penyakit degeneratif pada persendian seperti osteoarthritis dan lainnya.
Kontraindikasi
Tidak semua orang boleh menggunakan obat ini, penderita yang diketahui memiliki kondisi di bawah ini tidak boleh menggunakan:
- Orang dengan riwayat hipersensitivitas/alergi terhadap obat turunan antraquinone.
- Tidak boleh diberikan pada ibu hamil, menyusui dan anak-anak.
- Menderita penyakit gangguan pencernaan seperti penyakit Chron dan kolitis ulseratifa.
- Menderita obstruksi saluran cerna.
- Sedang atau memiliki riwayat penyakit hati.
- Penderita intoleransi galactose.
Dosis Artrodar dan Aturan Pakai
Peringatan! Pastikan dosis yang Anda gunakan sesuai dengan instruksi dokter dengan mempertimbangkan keparahan penyakit, usia, berat badan, dsb. Dosis yang tertera di sini adalah dosis umum.
Dosis Artrodar untuk terapi jangka panjang osteoarthritis
- Dosis dewasa: 1 tablet 2 kali sehari dengan masa terapi tidak kurang dari 6 bulan.
Aturan pakai:
- Gunakanlah obat ini setelah makan atau bersamaan dengan makan.
- Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan sebelum mulai mengonsumsinya.
- Gunakanlah antara satu dosis dengan dosis lainnya pada jarak jam yang sama, misalkan dua kali sehari berarti per 12 jam. Oleh sebab itu, untuk memudahkan usahakan untuk mengonsumsinya pada jam yang sama setiap hari.
- Apabila ada dosis yang terlewat akibat lupa, maka begitu ingat dianjurkan untuk segera meminumnya apabila dosis berikutnya masih lama sekitar 5 jam atau lebih. Tidak boleh menggandakan dosis Artrodar pada jadwal minum berikutnya sebagai ganti untuk dosis yang terlewat.
Efek Samping Artrodar
Artrodar umumnya ditoleransi baik oleh tubuh. Namun demikian, beberapa efek samping mungkin muncul dan perlu diperhatikan. Efek samping Artrodar meliputi:
- Diare.
- Nyeri epigastrik.
- Mual dan muntah.
- Urin berwarna kuning.
Efek Overdosis Artrodar
Penggunaan dosis tinggi melebihi anjuran dapat menyebabkan overdosis. Gejala overdosis Artrodar dapat berupa diare parah. Jika kondisi ini terjadi segera konsultasikan dengan dokter Anda.
Peringatan dan Perhatian
Sebelum dan selama menggunakan obat ini, harap perhatikan hal-hal dibawah ini:
- Sampaikan pada dokter atau apoteker Anda jika pernah mengalami reaksi alergi saat mengonsumsi obat yang mengandung turunan antraquinone.
- Hati-hati penggunaan obat ini pada penderita gangguan fungsi ginjal.
- Disarankan memonitor kondisi darah, fungsi hati dan urin setiap 6 bulan sekali selama menggunakan obat ini.
Kehamilan dan Menyusui
Bolehkah Artrodar untuk ibu hamil?
Bahan aktif artrodar berupa diacerein merupakan jenis obat yang dikontraindikasikan untuk ibu hamil. Oleh karena itu obat ini tidak boleh digunakan selama masa kehamilan.
Bolehkah Artrodar untuk ibu menyusui?
Artrodar dikontraindikasikan pada ibu menyusui sehingga tidak boleh digunakan selama masa menyusui karena dikhawatirkan terserap ke dalam ASI dan mengganggu kesehatan bayi yang menyusu.
Interaksi Obat
Hati-hati saat menggunakan Artrodar bersamaan dengan obat lain. Interaksi dapat terjadi antara Artrodar dengan obat-obat berikut:
- Antasida mengandung aluminium dan magnesium, menurunkan kemampuan usus menyerap diacerein sehingga dapat menurunkan efektivitas obat ini.
- Laksativ, antibiotik, meningkatkan risiko diare.
- Makanan kaya serat dan asam fitik, dapat meningkatkan risiko diare yang merupakan efek samping utama diacerein.